A. Falsafah Keuangan Orang Tionghoa
Beberapa falsafah keuangan orang Tionghoa yang dapat dijadikan acuan untuk mendisiplinkan diri dalam perihal keuangan.
1. Disiplin menabung 50%-60% dari pendapatan selama bujangan. Kalau sudah berkeluarga mungkin bisa diturunkan ke 30%
2. Makan bubur sebelum makan nasi, artinya merih dan bisa menahan keinginan, sebelum bisa makan nasi, jangan gengsi untuk selalu makan bubur. Sebelum kebeli motor, jangan gengsi untuk jalan kaki. Kurang lebih begitu
3. Bekerja tanpa batas, jangan hitung-hitungan dengan waktu kita bekerja
4. Beli sesuai kebutuhan, bukan untuk gaya/lifestyle, atau keinginan
5. Jangan pernah atau haram untuk berhubungan dengan bank
B. Memulai Usaha, Menghabiskan Jatah Gagal Sejak Dini
Memulai usaha di usia 40-an sebenarnya sudah sangat telat. Walaupun demikian, bukan tidak mungkin juga kita memulai bisnis di usia senja dan ternyata berhasil. Misalnya saja KFC. Pemiliknya berbisnis ayam goreng di usia 60-an, dan bukankah sekarang KFC menjadi merk dagang terkenal di dunia?
Akan tetapi, sebaiknya semua usaha dilakukan sejak dini. Anak-anak harus mulai dilatih berbisnis, apapun itu sejak mereka masih belia. Saat dewasa nanti, mereka tinggal memetik hasil dari semua bisnis yang dijalaninya.
Jika kita orang tua sudah terlanjur terlambat, maka niatkanlah memulai usaha bukan untuk kita semata, tapi untuk diturunkan, dilanjutkan, atau untuk mendidik anak-anak kita.
Rekan sekerja saya sudah sejak sekolah berfikir menghasilkan uang. Menggali tanah sekitar rumah lalu ditanami ikan. Walhasil, saat lebaran ikan tersebut bisa dipanen. Demikianlah terus menerus sampai sebenarnya dapat menghasilkan pendapatan di atas UMR jika bekerja jadi karyawan. Sayangnya, beliau tergiur untuk pergi ke kota dan memutuskan menjadi karyawan. Jika saja melanjutkan usahanya di kampung, kemungkinan besar sudah sukses saat ini.
C. Memiliki Wawasan Akan Peluang Untuk Sesuatu Yang Akan Booming
Ada kecenderungan trend yang musiman dalam bisnis. Catatlah, pernah ada booming gelombang cinta, ikan louhan, batu akik, love bird, dlsb. Belum lagi ada jamur tiram, cacing kotoran sapi, dll. Beberapa orang tahu kapan sesuatu akan booming. Dia akan memulai mengerahkan semua sumber daya untuk menyambut boomingnya produk tersebut. Semisal, tetangganya rekan saya itu sudah membeli batu-batu besar, membeli gerinda, mengumpulkan saudara sekampungnya untuk menggosok batu akik, dan memang benar, beberapa saat kemudian boominglah batu akik. Sang lakonpun berhasil meraup keuntungan banyak, padahal sebelumnya dicibir atau megundang pertanyaan buat apa melakukan hal-hal yang tidak jelas tersebut. Tapi begitulah, sang penjelang trend akan menikmati, sedangkan pengikut akan gigit jari di kemudian, ketika baru mau memulai, sedangkan sang penjelang trend sudah mengakhiri dan beralih ke peluang lain.
Sebagai gambaran, sekarang sudah ada desas-desus burung perkutut putih yang kemungkinan booming. Entahlah
D. Terkadang Memulai Bisnis Bisa Dimulai Dengan Patungan Orang Banyak, Akan Tetapi Jangan Kebanyakan
Ini menimpa bisnis yang kami geluti. Dengan jumlah pemegang saham sangat banyak, bisnis memang cepat, tapi di tahun ke 3, ke 4, ke 5, ketika sudah mulai banyak masalah, tidak ada yang bisa bertanggung jawab penuh, dan cenderung saling mengandalkan. Apalagi saat keuntungan tidak sebaik di awal. Biasanya ada hal-hal dalam bisnis yang tidak terprediksi, seperti harus overhaul mesin, sewa ruko yang jatuh tempo, dll. Sedangkan di sisi lain investor sudah membayangkan bahwa bisnis bagus dan semakin bagus. Tapi untuk pembelajaran bisnis, tidaklah mengapa.
E. Bisnis Harus Yakin
Seberapa modal keyakinan akan berpengaruh pada bisnis kita? Sangat tentunya. Saat rekan saya menjemur arang batok kelapa, dihujankan, dijemur lagi, sebagian orang berfikir kalau dia kurang waras, akan tetapi jika yakin bahwa itu adalah salah satu teknik membuat karbon aktif, maka saat ini tinggal memetik hasilnya. Atau ketika rekan saya yang lain, memelihara beberapa pasang love bird, dikasih makan, dirawat, sebagian bertanya untuk apa. Ternyata burung tersebut beranak pinak sampai ratusan, dan ketika sekali jual puluhan, bisa menghasilkan uang jutaaan dari sana. So, yakin aja.
F. Segera Memulai dan Segera Pulalah Memutuskan Untuk Membuat Jangan Berpenghasilan Dari Satu Lubang Saja
Segera putuskan untuk memulai. Jangan menunggu uang cukup untuk membeli ruko, membuat menu wah, delivery canggih, dll saat ingin menjual jagung bakar. Langsung beli saja satu kresek ke pasar dan segera jualan di alun-alun. Dari sana akan ditemukan inspirasi dan improvement selanjutnya, ketimbang banyak menimbang atau berteori dan tanpa praktek.
G. Jangan Berhenti Melakukan Inovasi dan Perbaikan
Nokia puas dengan performancenya yang bisa merajai dunia perteleponan. Tak disangka tak dinyana, Blackberry bisa menghancur leburkan bisnisnya. Blackberrypun tidak segera berinovasi, dan hancur ketika Android hadir. Lalu akan hancur lagikah Android kemudian? Kurang tahu, yang jelas hukum alam sudah jelas, jika tidak beradaptasi dengan perkembangan jaman atau keinginan user yang semakin aneh-aneh, maka siap-siaplah dilibas jaman.
Mungkin itu saja dulu ys .. Ngantuk. Walaupun bukan hal yang baru, semoga tetap dapat menginspirasi. Salam sukses.